Sisi Lain dari Budaya Shipping Selebriti atau Idola - Esai

Sisi lain dari budaya shipping seleb atau idola

Is Chaelisa real? YES, as friends they are absolutely real. Tidak perlu diragukan lagi kalau Rosé (Chaeyoung) dan Lisa memang berteman akrab. Chemistry di antara keduanya terasa amat natural dan tidak mungkin sekedar "dibuat-buat". Baik di depan kamera, mau pun di belakang, keduanya terlihat amat akrab. Bahkan kadang mereka melengkapi satu sama lain dengan sempurna tanpa cela, sampai kamu pasti iri, ingin punya persahabatan seperti mereka. 

Namun, jika yang kamu tanya, "apakah Lisa dan Rosé adalah sepasang kekasih?" Well, sepertinya saya perlu men-debunked beberapa hal terlebih dahulu. Dan untuk melakukannya, saya perlu membuat tulisan panjang, sekaligus melakukan riset.

To begin with, let me give you some disclaimer:

I, the writer, would like to communicate to you, my reader, that were I to accidentally defame, humiliate, purge, or/and hurt any person’s feelings as a result of them reading or/and acting upon all or any of the details, or/and advice found here at my website, it is completely unintentional of me to do so.
I, the writer, don’t know them personally. This example I’m using is loosely based on common public and media perception I have curated of who we think they are, given their public appearances which probably doesn’t accurately reflect the multi-dimensional being they are.
  

Pendahuluan

In a nutshell,

KALAU TIDAK MAU IMAJINASIMU HANCUR,
TOLONG JANGAN BACA TULISAN INI.

If that disclaimer is well understood, then let’s proceed.
Ditulis pada 9 April 2021.

Pasti sudah tidak jarang kita melihat dua selebriti dipasang-pasangkan oleh penggemar mereka. Sebut saja, Brat Pitt dan Angelina Jolie. Saking getol-nya para penggemar memasangkan keduanya, foto anak dari hasil pernikahan mereka sempat gempar dan viral, dan berbagai tabloit yang menghadirkan potret keluarga Jolie-Pitt terjual habis dimana-mana. Untungnya, hasil dari penjualan foto-foto itu, mereka sumbangkan untuk greater cause.

Sebetulnya, sama halnya dengan idola K-Pop, J-Pop, dan pop-pop lainnya... pasti ada saja dua atau lebih member satu grup yang dipasang-pasangkan oleh para penggemar. Soalnya mereka terlihat lucu saat bersama, atau seperti kasus Chaelisa (Rosé dan Lisa) keduanya memang akrab dan natural.

Kegiatan memasang-masangkan idola sebetulnya dianggap lumrah oleh penggemar atau pun bukan, selama tidak sampai taraf "halusinasi akut" dan keracunan. Malah sebenarnya banyak penggemar yang dengan sengaja memasangkan idola kesayangan mereka dengan idola lain hanya untuk lucu-lucuan, just having fun, saking tidak mungkinnya terjadi. Semacam, lagi delusi tapi sadar, gitu.

Saya kira rumor tentang Rosé diam-diam berkencan dengan Bae Suzy juga adalah bagian dari kegiatan shipping lucu-lucu yang saya jabarkan di paragraf sebelumnya. Mereka menganalisa secara detail, foto-foto keduanya yang di posting di media sosial, kemudian menghubung-hubungkannya. Lucunya, cocoklogi tadi bisa pas, dan menghadirkan narasi menarik. "Bagaimana jika itu betul?"


Pandangan Ideal akan Cinta dan Hubungan Asmara yang Problematik

Ada kesamaan yang saya temukan ketika melihat SEBEGITU BANYAKNYA video analisa para shippers di YouTube. Sebuah fenomena yang saya sebut dengan istilah The Shippers' Narratives (kalau dalam Bahasa Indonesia, secara harafiah berarti narasi pencomblang???) yang secara tidak langsung mencerminkan pandangan si pembuat video tentang cinta dan romantic relationship

Sini saya daftar, biar kamu bisa menilai sendiri juga:

1. Kecemburuan dan sikap posesif sebagai tanda cinta.

Pasti deh, tidak mungkin tidak, kamu akan menemukan video analisa shippers dengan judul, "ketika si A jealous karena si B melihat orang lain di acara CDEFG." Mungkin contoh lainnya, "si A ternyata pacar yang posesif, ini buktinya." Sudah seperti headline koran lampu merah atau majalah Hidayah. Tapi saya acungi jempol untuk kekuatan imajinasi dan kemampuan para shippers mengedit video slow-motion.

Tapi intinya, narasi seperti ini, muncul dari pandangan mereka tentang cinta, bahwa cinta itu akan terlihat ketika seseorang merasa jealous, insecure, atau possessive. Singkatnya, cemburu dan sikap posesif itu tanda cinta bagi mereka. 

Saya nggak bisa protes sih, mengingat representasi media (film, novel, lagu, dan kawan-kawannya) tentang cinta memang agak problematik dan penuh ego. Dan saya pun yakin kebanyakan penggemar pasti berasal dari usia belasan tahun atau baru mau beranjak dewasa. Tapi narasi tentang cinta semacam ini agaknya salah (setidaknya bagi saya yang sudah tua bangka).

Mungkin kecemburuan, atau sikap posesif, lucu untuk cinta-cinta monyet anak SMA. Tapi untuk benar-benar memahami cinta yang sesungguhnya (sebagai salah satu ingredients untuk membangun hubungan asmara yang sehat) pasti bukan cinta yang seperti itu yang akan membuat sebuah hubungan bisa langgeng, kuat, dan sehat in the long run. Mengingat kedua idola yang dipasangkan pasti bukan orang nganggur, jadi rasa cemburu dan sikap posesif yang serius hanya akan menjadi beban yang tak perlu.


2. Peran Si Penolong dan Si Tak Berdaya

Selain memandang sikap cemburuan dan posesif sebagai tanda "cinta" para shipper cenderung menghebohkan interaksi sederhana antara dua idola yang dipasangkan, saat satu orang berperan sebagai penolong, dan satu lagi jadi orang yang terlihat tak berdaya. Ketika kedua idola mereka saling membantu, misalnya ketika turun dari panggung, atau saat kakinya terkhilir dan perlu didampingi saat turun tangga, mendadak jadi interaksi spesial di mata penggemar. "Ya ampun segitu cinta-nya, sampai ditungguin, dibantuin turun tangga begitu," rekasi semacam itu.

Memang sweet sih, ketika seorang teman care enough to wait and help us, tapi kalau peran ini sampai jadi narasi utama, dipuja, dicari lebih banyak, dan disampaikan berulang-ulang, tandanya, orang yang memasangkan kedua idola itu memiliki pandangan soal dinamisme peran dalam hubungan asmara yang agak... tidak seimbang.

Dinamisme peran dalam hubungan asmara yang salah kaprah, dimana banyak orang mengira seseorang perlu jadi penolong dan seorang lagi selalu jadi troublemaker atau orang yang selalu perlu ditolong. 

Sebetulnya narasi semacam ini, tidak asing bagi kita. Soalnya, ini adalah gambaran umum soal "cinta-cintaan" di berbagai media. Banyak kita temukan dalam film-film atau lagu-lagu tentang "cinta" (katanya). Misalnya, dalam film Twilight, si Bella (tokoh utama) digambarkan sebagai anak pendiam, pemurung, manusia tak berdaya yang hidupnya jadi berwarna sejak bertemu dengan Edward atau Jacob.


3. Bucin Absolut itu Romantis

Terpesona sampai tak berdaya, berharap dicintai balik sampai jadi budak cinta (alias bucin), juga menjadi salah satu keesamaan narasi yang saya perhatikan dari video-video analisa para shippers. Bucin dianggap sebagai suatu hal romantis. Pada dasarnya, bucin adalah sebutan untuk seseorang yang rela melakukan apa saja untuk orang yang dia cintai/sukai. Misalnya, ketika salah satu dari idola yang dipasangkan, menyuapi idola yang satu lagi karena tangan mereka sibuk memegangi kamera atau karena hal lain yang membuat mereka tidak bisa memegang makanan sendiri. Atau saat yang satu memanggil dari jauh, yang diberi label bucin, langsung berlari menyusul. Ada juga tatapan biasa yang diartikan sebagai tatapan penuh damba.

Narasi bucin dalam shipping ini, lagi-lagi, mencerminkan pandangan para shipper tentang cinta. Selain dinamisme peran dalam hubungan asmara yang tidak seimbang, shippers beranggapan jika seseorang mencintai, pasti lebih baik jika dia pun dicintai balik oleh orang tersebut. Ada pamrih dan kebutuhan untuk diakui oleh pasangan agar merasa berharga hingga rela melakukan apa saja.  Penempatan harga diri di tangan orang lain seperti ini, tidak hanya problematik, tapi berdasar dari kebutuhan batin yang tidak dapat dipenuhi oleh si empunya perasaan atas dirinya sendiri. 



Ditulis pada 26 April 2021.

Gambaran Hubungan Asmara Yang Sehat dan Bahayanya Hubungan Toxic

Di tempat lain, seorang kawan sudah membuat tulisan tentang gambaran hubungan asmara yang sehat. Kamu boleh mampir ke tulisan itu, lalu kembali lagi ke sini untuk melanjutkan pembahasan selanjutnya.


Setelah membaca tulisan tersebut, saya berharap kita bisa menyimpulkan sendiri, kenapa THE SHIPPERS' NARRATIVES yang sudah dijabarkan sebelumnya, sangat problematik.

Kalau ada yang percaya bahwa kedua idola mereka berpacaran karena bukti-bukti yang berlandaskan ideal "cinta" yang problematik, mungkin saya mau bercerita tentang bahayanya hubungan asmara toxic untuk sama-sama mengingatkan.

Semoga kalian belum lupa dengan perceraian Johnny Depp dan Amber Heard. Lalu saya juga tidak ingin melewatkan cerita tentang Will Smith dengan segala kebucinannya, sampai mempermalukan dirinya sendiri di Academy Awards 2022. Kedua kisah nyata itu adalah bukti kalau hubungan toxic itu nggak akan berlangsung lama dan pasti punya dampak buruk ke karir seseorang.


Budaya Queer Bait dan Queer Fetish yang Problematik

Bukan hanya K-pop yang melakukannya, J-pop, dan pop-pop lainnya juga melakukan Queer Bait. Tapi, apa itu Queer Bait?

Queer Bait adalah teknik marketing. Biasanya film atau series untuk menarik minat penonton ber-indentitas queer (non-heterosexual) dengan menyelipkan kisah percintaan LGBT sebagai umpan padahal setelah ditonton nggak ada sama sekali unsur percintaan LGBT dalam film atau seriesnya.

Semakin ke sini, praktik Queer Bait tidak hanya kita temukan dalam marketing film atau series, tapi juga idol-idolan. Semasa kuliah dulu, ada sebuah perdebatan tentang dampak buruk dari Queer Bait pada audiens ber-identitas queer (non-heterosexual) di Jepang. 

Jadi Jepang merupakan salah satu negara patriarkis yang menentang hak-hak LGBT. Tapi, banyak sekali konten film, anime, syalala (dan lain sebagainya) yang menyelipkan percintaan LGBT––alias Queer Bait––misalnya genre BL (Boys-love) dan Yuri (Lesbian). 

Ternyata setelah dilakukan riset lebih dalam, orang Jepang tidak tahu kalau kaum LGBT itu benar-benar ada. Mereka beranggapan kalau orientasi seksual non-binary (bukan heterosexual) itu hanya sebatas fetish saja. Saya beri nama fenomena ini biar gampang dengan sebutan "Queer Fetish".

Dengan kata lain, praktik Queer Bait ini bikin lebih banyak masalah bagi orang-orang ber-identitas queer. Udah di-PHP, trus dianggap sebagai mitos oleh mayoritas, bahkan dijadikan fetish semata (dengan kata lain diperlakukan sebagai obyek semata). Sedih ga sih, Ferguzo?!

Tapi, apakah anggota BLACKPINK dengan sengaja melakukannya? Saya yakin, tidak. Mereka tidak dengan sengaja melakukannya. Jika kalian tahu Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa, keempatnya memang dekat seperti saudara dan keempatnya juga suka bercanda. Tidak dengan sengaja, keakraban itu terlihat di depan kamera.


Untuk Menjawab, "Apakah Chaelisa itu Nyata?"

Jawabannya, kita tidak akan pernah tahu. Sampai keduanya mengatakan secara gamblang pada kita kalau mereka memang sepasang kekasih dan bukan sekedar teman biasa.

Tapi, apakah ketidaktahuan itu akan menghentikanmu untuk mendukung mereka? Saya harap tidak. Terlepas dari apa pun orientasi seksual Rosé dan Lisa, dan terlepas dari benar atau tidaknya mereka berpacaran dengan satu sama lain, Rosé dan Lisa adalah dua artis berbakat yang pantas untuk kita dukung. Lagi pula, dengan siapa mereka berpacaran, atau orientasi seksual seperti apa yang mereka miliki, bukan urusan kita, para penggemar. Rosé dan Lisa adalah manusia, dan mereka berhak untuk memiliki privasi, memiliki kehidupan personal. 

Menjodoh-jodohkan keduanya secara berlebihan, bisa membuat Rosé dan Lisa merasa tidak nyaman. Sebelumnya, anggota Fifth Harmony, Camila dan Lauren di-shipping secara agresif oleh penggemar. Narasi para shipper tentang hubungan Camila dan Lauren sampai terdengar di telinga Lauren. Alhasil, persahabatan Camila dan Lauren jadi renggang. Tentunya kita nggak mau Rosé dan Lisa jadi nggak akrab lagi gara-gara perjodohan agresif seperti itu, kan?



Referensi:
  1. https://www.idntimes.com/opinion/social/meidifania-putri/budaya-shipping-di-kalangan-penggemar-kpop-positif-atau-negatif-c1c2
  2. https://www.moonhill.id/2021/01/mengenal-istilah-istilah-perangkat-plot.html#Apa_itu_Manic_Pixie_Dream_Girl?
  3. https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00304469.html
  4. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/110821
  5. https://www.moonhill.id/2020/11/seperti-apakah-hubungan-pacaran-yang.html
  6. https://id.quora.com/Apakah-yang-dimaksud-dengan-queer-baiting
  7. https://www.seventeen.com/celebrity/news/a46033/lauren-jauregui-speaks-out-on-camila-cabello-camren-ship/
Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.