15 Perbedaan The Witcher di Netflix dengan Novelnya


    Di beberapa wawancara The Witcher Netflix dan pembahasan WitcherCon, produser eksekutif Lauren Schmidt Hissrich dan juga aktor Henry Cavill mengatakan bahwa The Witcher series Netflix ingin tetap setia dengan novelnya. Meskipun adanya semangat upaya untuk tetap sama dengan sumbernya, adaptasi Netflix tidak benar-benar sama persis dengan novelnya. Perbedaan ini tentunya sama sekali tidak mengubah alur ataupun plot yang terkadang perubahan seperti itu terjadi dan selalu memicu keresahan penonton yang sudah menjadi penggemar besar franchise pendahulunya. The Witcher Netflix bahkan mengambil referensi dan inspirasi dari game The Witcher untuk tampilan latar, karakter, dan pakaiannya seperti armor Geralt sendiri yang dikenakan oleh Henry Cavill. Perbedaan ini terlihat dengan perubahan-perubahan "kecil" yang ada pada seriesnya yang ada kemungkinan penggemar berat akan sedikit terasa keberatan ataupun heran. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain;

1. Bentuk fisik Striga tidak terlihat seperti yang digambarkan di series. Game Witcher 1 secara akurat mampu menggambarkan bagaimana sang putri seharusnya terlihat dari deskripsi buku.

2. Meskipun Yennefer memang berusaha memulihkan kemampuannya untuk memiliki anak, dia tidak marah terhadap The Order karena telah merenggutnya darinya.

3. Raja Foltest seharusnya memiliki fisik yang fit, tampan, dan terlihat cerdas. Foltest adalah sosok yang jauh lebih simpatik, cara berbicaranya juga fasih, dia tidak meneriakkan perintahnya seperti orang mabuk (Mungkin untuk menggambarkan sosok raja yang resah dengan situasinya). 

4. Pertemuan pertama Geralt dan Triss tidak terjadi dalam kejadian Striga.

5. Geralt digambarkan sedikit kurang tahu mengenai cara pembunuhan monster dari yang seharusnya. Aslinya dia adalah Witcher yang cukup berpendidikan, bahkan menghabiskan beberapa tahun di pendidikan terkemuka di Kerajaan Utara. Entah mengapa, Geralt harus bertanya dan cari tahu bagaimana cara mengusir Striga (Mungkin untuk membentuk karakter Geralt di series).

6. Entah mengapa, Yennefer bertarung dengan pedang di episode naga emas.

7. Doppler entah mengapa memiliki banyak kepribadian, membuatnya terkesan itu adalah bagian dari karakteristik spesies Doppler atau doppelganger.

8. Fringilla tidak digambarkan sebagai sosok yang jahat. Ia juga dideskripsikan memiliki fisik yang hampir serupa dengan Yennefer. Keputusan untuk mengubah ras Fringilla pun sebenarnya akan berpengaruh ke cerita kedepannya karena di series ia bersaudaraan dengan dua karakter yang berkulit putih (salah satunya sudah ada di series dan ia berkulit putih).

9. Cahir bukan karakter yang jahat, dia adalah seorang prajurit yang sungguh-sungguh. Entah mengapa dia membantai petani yang tidak bersalah.

10. Nivellen aslinya dikriteriakan dan bahkan digambarkan memiliki kepala seperti beruang, namun di series lebih terlihat sebagai babi hutan (Padahal penggambaran dan kisahnya jauh lebih bagus jika digambarkan sebagai makhluk berbulu dengan kepala beruang).

11. Mousesack/Ermion di beberapa kesempatan masih bertemu dengan Geralt dan Yennefer untuk upaya mereka mencari Ciri.

12. Eyck dari Denesle digambarkan sebagai sosok yang lemah dan tidak tahu apa-apa mengenai dunia luar. Seharusnya dia adalah seorang pembunuh monster veteran dan sebenarnya ia digambarkan sebagai ksatria kuat pada umumnya, bahkan diceritakan telah membunuh manticore, griffin dan juga naga. Eyck adalah seorang ksatria taat, berbudi luhur, tanpa cacat, dan tanpa noda, sisi buruknya hanya pada ia sangat berprasangka buruk terhadap para witcher, penyihir dan non-manusia lainnya.

13. Pertemuan pertama antara Geralt dan Ciri di Hutan Brokilon dihapus, dan dialog antara Geralt dan Ciri pada saat pertemuan pertamanya dihilangkan, padahal pertemuan pertama dan kedua tersebut menunjukkan bentuk kedekatan mereka yang erat. Untuk kalian yang penasaran dengan percakapan antara Geralt dan Ciri (dimana di Netflix Ciri hanya bertanya kepada Geralt Yennefer itu siapa), percakapan mereka di novelnya sebagai berikut;

"You found me! Oh, Geralt! I was waiting all the time! For so very long… We’ll be together now, won’t we? Now we’ll be together, won’t we? Say it, Geralt! Forever! Say it!"

"Forever, Ciri."

"It’s like they said! Geralt! It’s like they said! Am I your destiny? Say it! Am I your destiny?"

"You’re more than that, Ciri. Much more."

14. Selain menggunakan pedang, Yennefer juga terlihat kurang kuat dalam kemampuan sihirnya, aslinya tanpa senjatapun, Yennefer bisa dengan mudah mengalahkan musuhnya dengan kekuatan sihirnya (Yennefer digambarkan sebagai penyihir yang sangat kuat, tapi kekuatannya yang kuat tersebut hanya digambarkan pada saat pertempuran Sodden).

15. Entah mengapa, Geralt terlihat cuek dan tidak peduli dengan kehadiran Jaskier/Dandelion, aslinya Geralt justru tidak keberatan dengan kehadiran Jaskier dari awal mereka bertemu (mungkin untuk membentuk dinamika persahabatan mereka).

    Adaptasi memang tidak akan terpisah jauh dari perubahan. Penyebab utamanya tidak jauh dari perbedaan media dan proses pembuatannya, entah itu diadaptasi dari teks ke game, live action, ataupun animasi. Tetapi, apa artinya perbedaan tersebut untuk keseluruhan ceritanya? Untuk itu, Andrzej Sapkowski sendiri telah mengemukakan pendapatnya mengenai perubahan yang dilakukan untuk adaptasi dari karangannya sendiri. Pada saat The Witcher masih populer karena adaptasi gamenya, Ia mengatakan bahwa;

"I don’t believe different medias can converge."
"A comic book can’t be a prequel to a book, a game can’t be a sequel to a book."
"That’s absurd! Every format is a different story"
"If you want to play a game, play a game."
"What characters are presented there, when does a game take place, has no meaning at all."

Hal itu dikatakan ketika developer game The Witcher meminta izin untuk menambahkan plot twist ke dalam alur cerita game mereka, karena alasan perbedaan media tersebut, Andrzej Sapkowski tidak masalah dengan hal tersebut. Justru dengan developer melakukan negosiasi langsung dengan Sapkowski, ia sangat positif dengan masukan terhadap penambahan plot twist tersebut.



TEMUKAN LEBIH BANYAK INFORMASI TENTANG “THE WITCHER WORLD” HANYA DI MOONHILL INDONESIA.

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.