Arti Lirik dan Visual "On The Ground" Lagu Solo Rosé BLACKPINK

rose debut solo on the ground yg entertainment

Sudah menonton album Single Solo -R- dari Rosé BLACKPINK yang berjudul "On The Ground"? Video Musik tersebut resmi diluncurkan pada 12 Maret 2021 melalui YouTube dan VLive. Tak disangka-sangka, lirik lagu solo Rosé seluruhnya berbahasa Inggris, tak hanya "On The Ground", namun juga lagu Side B berjudul "Gone". Dalam video musiknya, Rosé tampil memukau, memamerkan postur tubuh indahnya dan gayanya yang anggun. Dalam waktu kurang dari 24 jam, video musik Rosé telah ditonton lebih dari 24 juta kali (masih terus bertambah seiring dengan ditulisnya artikel ini).


Berita dan update terpercaya seputar BLACKPINK, Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa, hanya ada di MOONHILL Indonesia. 


Dalam artikel ini, saya akan membedah tak hanya makna dibalik lirik lagu Rosé, tapi juga detail-detail menarik dari musik videonya yang mungkin kamu lewatkan saat menonton. Sebelum memulai, yuk, simak dulu musik video "On The Ground" dari Rosé.


Analisa yang diutarakan dalam situs ini tidak dimaksudkan sebagai acuan interpretasi absolut, sebab setiap karya seni mampu memberi makna tersendiri bagi setiap orang. Analisa dalam situs ini merupakan bentuk apresiasi dan kajian dari intensi kreatif yang mungkin dimaksudkan oleh pencipta dalam ciptaannya.

Di bagian awal sekali, kita melihat meteor yang jatuh dari langit, mobil terbakar, kemudian scene berpindah ke Rosé yang sedang duduk diam dalam sebuah ruangan, kemudian, chandelier terjatuh diperlihatkan melalui pantulan cermin. Kedua scene tersebut diambil dengan kamera yang diam/still, tidak shaky. Gaya pengambilan gambar tersebut menggambarkan Rosé yang merasa kesepian dan terisolasi. 

Bedah Lirik dan Video "On The Ground" Debut Solo Rosé BLACKPINK

Lirik yang dinyanyikan Rosé adalah;

My life's been magic, seems fantastic
I used to have a hole in the wall with a mattress
Funny when you want it, suddenly you have it
You find out that your gold's just plastic

Rosé mengungkapkan bahwa hidupnya selama ini sungguh ajaib, dan rasanya begitu fantastis. Dulu dia hidup sederhana bahkan nyaris tak memiliki apa pun. Lucunya, ketika Rosé menginginkan sesuatu (bisa jadi ketenaran atau uang) hal tersebut menjadi miliknya. Kemudian Rosé menyadari bahwa semua "emas" yang disentuh oleh tangannya hanya plastik (palsu).

Every day, every night
I've been thinkin' back on you and I
Every day, every night

Setiap hari dan setiap malam, Rosé memikirkan seseorang, seolah seseorang yang dimaksud oleh Rosé adalah seorang kekasih. Namun sebenarnya..... (penjelasannya ada di bagian simbolisme)

Pemilihan gaya pengambilan gambar dalam adegan ketika lirik tersebut dilantunkan, disyuting dengan framerate rendah yang membuat seolah-olah banyak waktu telah berlalu.


Ingat-ingat saja dulu lirik ini [1] dan juga scene meteor jatuh kemudian mobil yang terbakar [2] di bagian awal sekali.

Bedah Lirik dan Video "On The Ground" Debut Solo Rosé BLACKPINK

Kemudian di bagian chorus, kita melihat Rosé keluar dari sebuah teater, bersamaan dengan lantunan lirik berikut;

I worked my whole life
Just to get right, just to be like
"Look at me, I'm never comin' down"
I worked my whole life
Just to get high, just to realise
Everything I need is on the
Everything I need is on the ground


Dalam konfrensi pers perilisan lagu ini, Rosé mengungkapkan releksi diri mengenai masa-masa selama menjadi trainee, dan menurutnya lirik chorus "On The Ground" tersebut mencerminkan dirinya dengan baik.

Rosé pertama kali menjalani training intensif di YG pada 2012, kemudian debut sebagai member BLACKPINK pada 2016. Itu sebabnya, I worked my whole life / "aku bekerja seumur hidup" / just to get right / "hanya untuk mendapatkan apa yang benar" seolah menjadi ungkapan puitis dari keterbukaannya dalam Film dokumenter BLACKPINK: Light Up The Sky, akan betapa beratnya pengalaman awalnya. Dia pindah sendiri dari Australia ke Korea Selatan dan menangis ketika harus mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya. Dia tidak terbiasa dengan budaya Korea, lahir di Selandia Baru dan kemudian pindah ke Australia. Rosé juga tidak punya pengalaman dalam menari.

"Look at me, I'm never comin' down" / Lihat aku, aku tidak akan pernah turun. Terlepas dari betapa sulit dan beratnya masa-masa tersebut, Rosé terus maju dan merilis album pertamanya "Without You" dengan rekan satu labelnya, G-Dragon 5 bulan setelah dia memulai pelatihannya, dan akhirnya memulai debutnya 4 tahun kemudian. Dalam hal permainan kata, "Look at me" adalah referensi langsung ke single BLACKPINK tahun 2020, "How You Like That".

I worked my whole life. Just to get high, just to realise. / Aku bekerja seumur hidup. Hanya untuk menjadi tinggi (atau bisa juga diterjemahkan high = mabuk seperti orang kecanduan), hanya untuk menyadari / Everything I need is on the ground / Segala yang kubutuhkan ada di bawah (atau di tempat dia berasal).

Ketika Rosé keluar dari gedung teater, seolah meninggalkan "ketenaran" untuk sementara, menikmati jalanan yang terbakar, bahkan menari dan bersenandung. Sebab yang dia butuhkan ada di luar dari "ketenaran" dan gemerlap panggung pertunjukan. Segala yang dia butuhkan ada di bawah, bukan di atas panggung.

Bedah Lirik dan Video "On The Ground" Debut Solo Rosé BLACKPINK

Di YouTube Released, Rosé mengungkapkan bahwa musik adalah caranya belajar dan menyembuhkan diri. Banyak orang mengira dia akan merilis lagu tentang cinta atau soal kekasih, namun dia justru membuat lagu tentang mencari jawaban, tujuan, dan arti kehidupan. Dia berharap siapa pun bisa terhubung dengan lagu "On The Ground". Kadang kala, ungkap Rosé, ketika kita sedang menjalani suatu kesibukan, kita sering lupa menjaga hal yang sebenarnya paling berarti bagi kita. Lagu ini bermaksud mengingatkan bahwa segala hal yang kita butuhkan sudah ada dalam diri kita masing-masing, tidak perlu mencari keluar.

Simbolisme #1: Dua Rosé Dalam Satu Frame

Ada beberapa simbolisme yang mungkin terlewat kalau tidak diperhatikan baik-baik. Masih ingan lirik yang saya minta diingat-ingat [1]. Seseorang yang dimaksud Rosé ketika menyebut seseorang (love interest), bisa jadi seseorang itu adalah dirinya sendiri. 

Ini adalah simbolisme pertama dalam video musik "On The Ground". Ketika Rosé bersenandung bahwa yang ia butuhkan tidak ditemukan di atas, dalam ketenaran dan kesuksesan, dan ketika dia keluar dari teater pertunjukan untuk menikmati waktu bersama dirinya sendiri di luar, di jalanan, di bawah. Ada scene dimana Rosé melempar sepuntung bunga mawar dari tempat yang agak tinggi, dan Rosé yang berada di bawah, memungut mawar tersebut, kemudian tersenyum. 

Bedah Lirik dan Video "On The Ground" Debut Solo Rosé BLACKPINK

Tak lama kemudian, Rosé dengan dirinya sendiri terlihat menikmati musik bersama, memainkan piano. Mungkin BLINK dan siapa pun yang menonton film dokumenter Light Up The Sky mengetahui kebiasaan Rosé bermain musik sendiri tengah malam. Dan sewaktu hanya ada dia dan musik, dia merasa paling bahagia.


My world's been hectic, seems electric
But I've been wakin' up with your voice in my head
And I'm tryna send a message and let you know
That every single minute I'm without you, I regret it

"Dalam video ada bagian dimana versi diriku yang dulu dan versi diriku sekarang. Dan ada scene dimana versi diriku sekarang seperti kembali ke rumah masa kecilku," cerita Rosé pada YouTube RELEASED, "dan aku melihat kembali ke masa bagaimana aku bertumbuh di sana dan mimpi seperti apa yang aku miliki, kembali ke inti dalam diriku." 

That every single minute I'm without you, I regret it / Bahwa setiap menit tanpa mu, aku menyesalinya. Seolah lirik tersebut menandakan bahwa Rosé ingin selalu setia pada dirinya dan orang-orang yang berarti baginya terlebih dulu. Tak peduli seberapa sibuknya jadwal dan kegiatan yang ia miliki, dia akan merasa jauh lebih menyesal seketika melewatkan waktu tanpa jati dirinya, keluarga, sahabat, orang-orang yang ia sayangi.

Simbolisme #2: Rosé, Bunga Mawar, dan Dua Dunia

Rosé dikenal paling feminim di antara member BLACKPINK lainnya. Seperti namanya, ada banyak sekali bunga mawar dalam video musiknya. Bunga mawar adalah simbolisme jati diri Rosé, baik dari sisi feminim yang amat kuat pada dirinya, mau pun arti harafiah dari nama  Roseanne Park. Nama Roseanne berarti Mawar yang Anggun.

Ada adegan dimana Rosé melayang di udara di tengah-tengah ladang bunga mawar.


Seperti liriknya, everything I need is on the ground, Rosé tampak menikmati dua dunia yang ia kuasai, baik itu tinggi di langit (dalam ketenaran) mau pun ketika dia berada di bawah (menjadi dirinya sendiri dan bersama mereka yang berarti untuknya). Ladang mawar di bawah kakinya, akan selalu ada, menyambutnya kapan pun dia ingin turun. Sementara langit di atas kepalanya terbuka kapan pun dia ingin terbang

Nah, but they don't hear me though (Yeah, what goes up, must come down)
Nah, but they don't hear me though 
(You're runnin' out of time) 
I'm way up in the clouds
And they say I've made it now
But I figured it out
Everything I need is on the ground (Yeah, yeah)

Di sini, Rosé mengakui statusnya saat ini serta pujian yang dia dapatkan dari orang lain, tetapi juga menyadari bahwa dia sudah memiliki apa yang dia butuhkan jauh sebelum ketenaran, sebagaimana digambarkan oleh ladang mawar yang luas dan berlimpah-limpah. Adanya kesadaran ini, membuat Rosé justru tak terkalahkan. Di posisi puncak atau di saat jatuh keterpuruk sekali pun, dia sudah memiliki lebih banyak dari yang ia butukan. Sekali pun What goes up, must come down / segala yang naik ke atas (suatu saat) akan turun juga, Rosé tidak pusing atau pun gentar. Toh, segala yang dia butuhkan hanya ada di bawah (down / on the ground).


Simbolisme #3: Meteor dan Mobil Terbakar

Bagian awal dan bagian akhir video musik "On The Ground" dibuka dengan mobil terbakar [2]. Kalau dibagian awal didahului dengan jatuhnya sebuah meteor ke Bumi, mobil terbakar itu muncul lagi setelah judul "On The Ground" muncul di layar. 


Melalui bahasa visual, meteor yang jatuh ke Bumi dan menabrak mobil hingga terbakar di pembukaan video adalah Rosé. Seolah-olah sejak karirnya melejit, dia tidak lagi bisa berada di bawah terlalu lama, dan karena dia sebenarnya berasal dari bawah, ada kalanya dia tidak ingin berada di atas terus menerus. Sesekali dia perlu kembali ke Bumi, sebab segala yang ia butuhkan tidak ada di atas.


Seperti tulisan "ROSES ARE DEAD, LOVE IS FAKE" di anak tangga, dibarengi dengan lirik Look at me, I’m never coming down / Lihat aku, aku tidak akan pernah turun. Di (atas sana) ketenaran, bunga-bunga mati, dan cinta adalah kepalsuan. Dalam scene yang sama, Rosé digambarkan sebagai sosok "dewa" / "Celestial Being" karena statusnya sebagai idola, seolah tak dapat digapai di langit sana. Selayaknya seorang dewa yang tidak seharusnya turun ke Bumi, ketika dia berada di Bumi (bawah) pasti ada saja benda yang jatuh, meledak, dan terbakar. Seolah tidak kuat menerima ke-"dewa"-annya.


Interpretasi lain dari jatuhnya meteor / benda-benda langit ini, seolah menggambarkan dewa-dewa lain atau idola-idola lain yang tidak dapat bertahan ketika ketenaran mereka pudar. Tidak seperti Rosé yang seolah menikmati berjalan-jalan santai, berayun, serta menari, mereka terbakar dan hangus begitu saja. Seolah dia tidak rugi kalau pun suatu hari karinya berakhir dan ketenarannya meredup.


Demikianlah bedah-bedah lirik dan bahasa visual dari debut solo Rosé BLACKPINK "On The Ground". Analisa semacam ini sebetulnya terbuka dan tidak pasti saya benar sepenuhnya. Namanya juga karya seni, tergantung bagaimana audiens menginterpretasikannya secara pribadi. Dan boleh diakui, budget pembuatan video musik ini terasa amat mahal. Walau pun lirik dan visualnya bercerita tentang mencari jawaban dari tujuan dan arti kehidupan, dan kemudian Rosé justru menyadari bahwa yang paling ia butuhkan dalam hidup sudah ia miliki jauh sebelum ketenaran bersama BLACKPINK, menurut saya karir Rosé malah akan semakin menanjak dari sini. Lirik sederhana nan puitis, arasemen musik yang segar dan powerfull, ditambah dengan bahasa visual yang memanjakan mata, pastinya sayang sekali kalau tidak dinikmati dan diapresiasi. Sampai artikel ini selesai saya tulis, video musik Rosé sudah ditonton hampir 30 juta kali.
Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.